BAB 1
Teks Laporan Percobaan
Definisi Teks Laporan Percobaan
Teks
laporan percobaan ialah teks yang isinya paparan mengenai tujuan,
proses dan hasil dari percobaan. Teks laporan percobaan adalah teks yang
menceritakan mengenai percobaan yang dilaksanakan oleh seorang
peniliti.
Secara umum, teks laporan percobaan dipakai guna
melaporkan hasil dari percobaan, laporan praktikum atau karya ilmiah.
Tujuan dari teks laporan percobaan ialah untuk memberikan kepada para
pembaca mengenai hasil dari percobaan yang sudah dibuatnya. Teks laporan
hasil dari percobaan sifatnya adalah umum atau universal.
Ciri – Ciri Teks Laporan Percobaan
Berikut ini merupakan sejumlah ciri – ciri teks laporan hasil dari percobaan :
- Melaporkan hasil dari percobaan.
- Percobaan ilmiah dilaksanakan untuk menguji sesuatu.
- Teks laporan percobaan berawal dengan menjabarkan tujuan percobaan.
- Menjabarkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk melasanakan percobaan.
- Menjabarkan prosedur pelaksanaan percobaan dan melaksanakan pengamatan.
- Menjabarkan pencatatan hasil dari percobaan.
- Diakhir laporan dijabarkan simpulan hasil dari percobaan menurut hasil analisis terhadap data hasil dari pengamatan.
Struktur Isi Teks Laporan Percobaan
Dibawah ini adalah struktur teks laporan percobaan :
- Judul.
- Tujuan.
- Bahan dan alat.
- Langkah – langkah kegiatan.
- Hasil percobaan.
- Simpulan.
Tahap Membuat Teks Laporan Percobaan
Cara atau tahap membuat teks laporan percobaan ialah :
1. Menulis Struktur dari Teks Laporan Percobaan
Langkah pertama dalam membuat teks laporan percobaan ialah terlebih dahulu dengan cara membuat struktur teks laporan percobaan. Langkah ini bisa dimulai dari :
- Menulis judul
- Tujuan percobaan
- Alat serta bahan yang dipakai
- Dan langkah awal sampai akhir percobaan.
2. Tulislah hasil dari percobaan ke dalam bentuk grafik, tabel, bagan atau gambar
agar pembaca lebih mudah dalam memahami hasilnya. Sesudah semuanya selesai, selanjutnya tulislah kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan.
3. Mengembangkan Kerangka jadi Sebuah Teks
Sesuah menyelesaikan kerangka tersebut, lalu kembangkanlah jadi sebuah teks. Jangan lupa pula untuk memerhatikan kaidah dari kebahasaannya yang dipakai supaya teks percobaan ini mudah dipahami oleh pembaca.
Kaidah Kebahasaan dari Teks Laporan Percobaan
Dibawah ini adalah kaidah kebahasaan dari teks laporan percobaan.
1. Memakai Sinonim dan Antonim
Secara umum dalam teks laporan percobaan ada kata yang bersinonim serta kata yang berantonim. Sinonim adalah persamaan kata, sementara antonim adalah lawan kata. Didalam teks laporan percobaan, antonim dan sinonim ini biasanya terdapat pada bagian di sejumlah langkah percobaan.
2. Memakai Kata Bilangan
Kata bilangan dalam teks laporan percobaan ini menunjukan jumlah bahan yang dipakai dalam percobaan.
3. Menggunakan Kalimat Perintah
Contoh sebuah kalimat perintah dalam teks laporan percobaan antara lain (siapkan, tambahkan, tuangkan, aduklah, hindari, sebaiknya, cmpurkan, dan lain lainnya).
4. Menggunakan Kata Hubung
Selain memakai kata perintah, teks laporan percobaan memakai pula kata hubung. Contoh kata hubung yang ada dalam teks laporan percobaan antara lain (dan, saat, jika, sehingga, tetapi, apabila, meskipun, dan lainnya).
BAB 2
Pidato Persuasif
Teks Pidato Persuasif
A. Pengertian Pidato PersuasifPidato persuasif adalah pesan yang disampaikan kepada sekelompok khalayak oleh seorang pembicara yang hadir untuk mempengaruhi pilihan khalayak melalui pengkondisian, penguatan, atau pengubahan tanggapan (respon) mereka terhadap gagasan, isu, konsep, atau produk.Upaya persuasif akan berhasil baik bila pesan yang disampaikan memiliki akibat sesuai dengan yang diharapkan: pesan tersebut dalam beberapa hal mempengaruhi pilihan khalayak.Jadi pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk memengaruhi, mengajak, atau membujuk pendengar untuk mengikuti keinginan pembicara secara sukarela.
B. Tujuan Pidato PersuasifPidato persuasif bertujuan ingin mengajak / membujuk kepada pendengar. Contohnya adalah pidato kampanye dan pidato keagamaan.
1. Pembentukan tanggapanSalah satu tujuan pidato persuasif adalah membentuk cara khalayak memberikan tanggapan. Pembentukan dapat dilakukan baik khalayak mengetahui banyak tentang suatu topik maupun tidak, tetapi akibat pembentukan, begitu gambling terlihat pada saat khalayak mengetahui sedikit tentang topik.Pembicara persuasif mengaitkan gagasan atau sesuatu yang baru terhadap nilai yang telah melekat pada khalayak. Pembicara harus menyadari bahwa pembentukan itu adalah proses pertalian ide-ide baru dengan nilai-nilai yang mapan bagi khalayak, dan yang hasil-hasilnya adalah perubahan perilaku.
2. Penguatan tanggapanMaksud kedua pidato persuasif adalah “penguatan” tanggapan bagi sekelompok khalayak untuk mengharapkan kesinambungan perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa topik, gagasan, atau isu.Penguatan tanggapan dikaitkan dengan nilai-nilai da sikap yang sudah ada dalam khalayak. Nilai-nilai bercirikan kesenangan, kekuatan, dan kepentingan.
3. Pengubahan tanggapanMaksud ketiga pdato persuasif adalah pengubahan tanggapan sekelompok khalayak untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu konsep atau gagasan.Pembicara persuasif berupaya untuk mengubah tanggapan sambil meminta kepada khalayak untuk mewakli dan /atau menghentikan beberapa perilaku, seperti merokok, buang sampah sembarangan, dll. Dalam banyak cara, pengubahan tanggapan dapat enjadi sebuah tugas yang sulit. Pembicara dapat membentuk kesan seseorang terhadap yang baru tanpa terlalu membingungkan kehidupan mereka. Pembentukan tanggapan dihubungkan secara teliti dengan belajar; penguatan sebagian besar dikesampingkan sebagai suatu maksud persuasif, tetapi pengubahan tanggapan adalah fokus utama pidato persuasif.
C. Prinsip-Prinsip Pidato Persuasif1. Membujuk demi konsistensiPrinsip pertama persuasif yaitu khalayak lebih memungkinkan untuk mengubah perilaku mereka apabila perubahan yang dianjurkan sejalan dengan kepercayaan, sikap, dan nilai mereka saat ini.Orang-orang yang mencoba membujuk orang lain perlu mengakui bahwa nilai, sikap, dan kepercayaan merefleksikan tingkat keyakinan yang berbeda sebab nilai yang ada amat sulit berubah, begitu juga dengan kepercayaan. Perlu diakui bahwa apa pun yang dianjurkan demi suatu perubahan perilaku akan lebih mungkin bisa berhasil apabila hal tersebut konsisten dengan nilai, sikap, dan kepercayaan.Pembicara persuasif menggunakan konsistensi ini melewati masa berdasarkan penilaian kesempatan untuk pembentukan, penguatan, dan pengubahan tanggapan khalayak, dan berdasarkan takaran pesan terhadap posisi khalayak itu. Pembujuk yang efektif menggunakan konsistensi khalayak untuk membentuk, meguatkan, atau mengubah khalayak tersebut.
2. Membujuk demi perubahan-perubahan kecilPrinsip kedua persuasif adalah bahwa khalayak lebih memungkinkan untuk megubah perilaku mereka apabila perubahan yang dianjurkan khalayak merupakan perubahan kecil bukan perubahan perilaku besar mereka. Kesalahan umum pembicara pemula adalah keinginan yang menuntut terlalu banyak perubahan dan tergesa-gesa karena alasan yang terlalu sederhana, sedangkan perubahan-perubahan apa saja yang bisa terjadi pada mereka mungkin merupakan sesuatu yang sederhana.Satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan berapa banyak yang dituntut dari seorang khalayak adalah berdasarkan tingkat komitmen mereka.Seorang pembicara akan berhadapan juga dengan perlawanan seketika apabila ia menuntut perubahan-perubahan dalam perilaku yang bertentangan apa yang telah tercakup. Pada sisi lain, kelompok khalayak yang heterogen dari orang yang tidak berkehendak kuat tentang isu mengenai latihan yang teratur akan mudah dalam pembentukan tanggapan yang sesungguhnya, dan sebagian khalayak yang berkehendak kuat akan menerima penguatan dan sekurang-kurangnya akan memepertimbangkan pengkondisian beberapa perubahan kecil dalam perilaku. Pembujuk yang sukses dan terlatih dengan tajam melihat perubahan-perubahan kecil, yang konsisten dengan tujuan persuasif, mungkin mengandung simpati dari khalayak.
3. Membujuk demi keuntunganPrinsip ketiga persuasif adalah khalayak lebih mungkin mengubah perilakunya apabila perubahan yang disarankan akan menguntungkan mereka lebih dari biaya yang akan mereka keluarkan. Kapan pun pembicara menyampaikan suatu pidato persuasif, perlu dipertimbangkan biaya-biayanya dan bagaimana pembicara sanggup mengurangi biaya-biaya tersebut sehingga mereka akan merasa memperoleh keuntungan-keuntungan yang pembicara usulkan.
4. Membujuk demi pemenuhan kebutuhanPrinsip keempat dari persuasif adalah khalayak lebih mungkin untuk mengubah perilaku mereka apabila perubahan yang disarankan berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan mereka.
5. Membujuk berdasarkan pendekatan-pendekatan gradualEfektivitas pidato persuasif bergantung pada penerimaan khalayak terhadap perubahan yang disarankan pembicara dalam kehidupan mereka. Prinsip yang dijelaskan dalam bagian ini menganjurkan pendekatan gradual yang lebih memungkinkan untuk bekerja dibandingkan dengan pendekatan yang meminta khalayak untuk segera merubah perilakunya. Sering kali pembujuk yang efektif mulai dengan landasan umum dan penyamaan orientasi dengan mengutarakan kesesuaian khalayak dengan gagasan dan latar belakang. Sering juga pembujuk yang berhasil bertolak dari argument dan bukti bahwa khalayak sangat mudah menerima daripada sebaliknya, khalayak lebih sulit untuk menerimanya
D. Ciri-ciri Teks Pidato Persuasif1. Bersifat mendorong /mengajak 2.Reaksi yang diinginkan adalah membangkitkan emosi, agar pendengar menyetujui atau meyakini dan mungkin membangkitkan timbulnya tindakan tertentu pada pendengarnya.
E. Struktur Teks (Pidato Persuasif)Struktur teks pidato terdiri atas 3 bagian, yaitu pembukaan, isi pidato, dan yang terakhir isi pidato. Ketiga struktur tersebut merupakan komponen penting yang harus ada dalam sebuah teks pidato terutama pidato persuasif. Karena salah satu struktur tidak, maka teks pidato tersebut tidak akan menjadi teks pidato yang sempurna. Untuk lebih jelasnya lihat penjelasan kerangka teks pidato di bawah ini.
1. PembukaanPembukaan teks pidato terdiri atas :a. Salam pembukab. Ucapan Penghormatan/ Sapaanc. Ucapan Syukur atau terima kasihd. Pengantar
2. Isi PidatoIsi Pidato adalah bagian yang penting karena dalam isi ini mengandung inti dari sesuatu yang akan disampaikan dan dibicarakan. Pada bagian isi ini sang orator akan menjelaskan secara detail dan juga jelas mengenai apa yang disampaikannya kepada para pendengar.
3. Penutup PidatoPenutup pidato adalah akhir dari sebuah pidato. Pidato yang baik biasanya berisi hal-hal berikut:-Simpulan secara ringkas dari materi yang dijelaskan.-Permintaan maaf kepada pendengar jika ada salah dalam berkata dan juga menyinggung pembaca.
-Salam penutup.
F. Ciri-ciri kebahasaan teks pidato
1. kalimat aktif : suatu kalimat yang subjeknya (S) melakukan tindakan yang diungkapkan dalam predikat (P) terhadap objeknya (O).Contoh : Saya akan menyampaikanpidato tentang lingkungan S P O 2. kata tugas :
- Mengaitkan gagasan, konsep kontras, pola pikir :
Contoh : pertama kali, akhirnya, sebagai hasil dari…
- Menciptakan hubungan sebab akibat atau penggunaan antarkalimat
Contoh: sebab, karena, oleh sebab itu, maka, sehingga, alasan pertama.
3. kosakata emotif : melibatkan perasaan audiensContoh :v Mari, kita jaga lingkungan kita dari tindak tanduk sampah masyarakat.
4. Kosakata bidang ilmu : Menggunakan kata-kata dalam bidang ilmu pengetahuan.Contoh:barter,dumping,fotosintesis,okulasi,transplantasi,diagnosis …..
5. sinonim : Persamaan kata
6. pembendaan atau kata benda abstrak
pembendaan mengubah kata kerja, kata sifat menjadi kata bendacontoh : berasal dari kata kerja yang berubah menjadi kata benda,
| 1 | Kata kerja | Pembendaan |
| Mengolah | pengolahan | |
| Mencari | pencarian | |
| membangun | pembangunan | |
| 2 | Kata sifat | Pembendaan |
| Cerdas | kecerdasan | |
| Girang | kegirangan |
7. Kata ganti orang
8. Kalimat pasif